“Mbak Prita, kenapa sih kalau nulis buku dan bikin artikel kebanyakan buat perempuan dan ibu-ibu terus? Kita kan para suami juga pengen dong!”
Sebuah komentar dari seorang peserta seminar menggelitik pikiran saya. Ternyata, selama ini memang saya banyak sekali membuat tips dan tulisan yang cukup spesial untuk perempuan. Tapi, bukan karena tidak peduli sama kaum pria lho hahahaha :)….Nah, kali ini saya buatkan tips khusus untuk para Ayah di rumah tangga supaya bisa membuat prioritas dan checklist tentang pos keuangan penting yang harus ada di perencanaan keuangan Ayah.
Seorang Ayah memiliki peranan sangat besar dalam hal finansial keluarga. Setidaknya, ada 5 hal yang menjadi prioritas untuk dimiliki para Ayah dalam perencanaan keuangan keluarga.
1. Asuransi Jiwa.
Ayah adalah pencari nafkah utama dalam keluarga. Pastikan Anda punya jumlah uang pertanggungan yang memadai dalam bentuk asuransi jiwa murni. Jangka waktu yang harus tercakup adalah sejak berkeluarga hingga anak terakhir berusia 21 tahun. Sehingga, jika anak Anda saat ini berusia 5 tahun, maka Anda masih perlu dilindungi oleh polis Asuransi Jiwa selama 16 tahun kedepan.
2. Dana pensiun.
Siapa pun pasti ingin mempertahankan standar hidupnya meski sudah tidak aktif bekerja. Setidaknya 10% harus diinvestasikan dari penghasilan Ayah. Jadi, jika penghasilan bulanan Anda sebesar Rp. 20 juta, maka setidaknya Rp. 2 juta harus dialokasikan ke produk investasi yang terpisah. Nah, untuk dana pensiun, Anda bisa pertimbangkan produk reksadana campuran atau saham.
3. Punya pos pengeluaran pribadi.
Statistik mengatakan 84% keuangan rumah tangga dipegang oleh isteri. Meski demikian, para Ayah juga membutuhkan kebebasan untuk membelanjakan penghasilannya, terutama untuk hobi. Sediakan pos belanja Ayah yang besarnya 2.5% dari penghasilan. Anda bisa gunakan tabungan khusus yang punya kartu debit dan terpisah dengan rekening pasangan. Jadi, Anda mau belanja apa saja juga tak ada yang melarang. Seperti suami saya, yang bebas mau belanja segala keperluan untuk olah raga lari dan sepeda, selama anggarannya diambil dari Rekening Belanja Ayah. Asyik kan?
4. Asuransi atas aset.
Jika ada rumah dan kendaraan, maka Ayah wajib memiliki asuransi umum untuk melindungi harta keluarga seperti rumah dan kendaraan.
5. Tidak mengagunkan rumah keluarga untuk usaha.
Percaya atau tidak, di masa keuangan sulit, terkadang opsi mengagunkan sertifikat rumah untuk mendapatkan pinjaman jadi pilihan. Hal ini sangat berbahaya, karena jika kredit macet keutuhan keluarga bisa menjadi taruhan.
Nah, para Ayah selamat mencoba ya…..Kalau masih bingung juga, silahkan lho berkonsultasi ke ZAP Finance, perencanan keuangan independen yang teruji dan tersertifikasi 🙂
Live a Beautiful Life!