Syarat Utang yang Sehat

Tidak semua utang adalah utang yang jahat Mommies. Ada utang yang bersifat produktif dan ada utang yang bersifat konsumtif. Utang produktif adalah utang sehat, yang dibuat dengan tujuan menambah manfaat dan membuat Mommies bisa menambah aset aset investasi maupun aset konsumsi. Jadi utang yang baik adalah utang produktif yang memiliki nilai manfaat lebih panjang daripada masa pembayaran utang.

Nah, seperti apakah sebenarnya syarat utang yang baik atau utang yang sehat ini?

  1. Utang yang diperuntukkan untuk menambah asset

Dengan tingginya harga tempat tinggal, maka apabila menunggu sampai uang tercukupi tentunya mustahil. Apalagi asset property biasanya memiliki penambahan nilai antar 10% – 20% setiap tahunnya, tergantung pada lokasi di mana Mommies membeli propeti. Karena terjadi penambahan asset, maka utang seperti ini adalah utang yang sehat dan diperbolehkan.  

  1. Utang yang diperuntukkan untuk menambah modal usaha

Dengan tambahan modal, maka harapannya penghasilan di masa depan akan lebih besar. Oleh sebab itu utang yang dibuat untuk penambahan modal, masih termasuk ke dalam kategori utang yang sehat. Namun Mommies tetap harus berhati-hati dalam memperhitungkan, karena diupayakan adanya penambahan modal ini juga berpengaruh pada penambahan pendapatan, sehingga mungkin malah cicilan pinjaman yang terjadi selain bisa ditutup dari penambahan pendapatan.

  1. Pembelian aset konsumsi selama aset tersebut digunakan untuk jangka waktu di atas 5 tahun.

Beberapa kartu kredit akan menawarkan cicilan tetap atau bunga 0% untuk pembelian barang-barang tertentu, Apabila ternyata mendadak mesin cuci, tv atau alat elektronik mahal di rumah yang biasa dipergunakan sebagai bagian dari kebutuhan sehari-haru rusak, maka Mommies boleh berutang untuk membeli penggantinya dan masih masuk ke dalam kategori utang yang sehat.

  1. Besaran total cicilan tidak melebihi 30% dari pendapatan

Apapun utang yang Mommies buat, baik untuk KPR/KPA, cicilan kartu kredit, dan lain-lain, sebaiknya jumlah cicilan tidak melebihi dari 30% dari jumlah pendapatan yang Mommies terima. Atau maksimum sebesar 40%, agar Mommies masih bisa mempergunakan pendapatan yang Mommies miliki, untuk keperluan biaya hidup yang lain.

  1. Bukan dipergunakan untuk memenuhi gaya hidup

Mengikuti gaya hidup tidak akan pernah ada habisnya, dan tidak akan pernah cukup. Jadi kalau Mommies membeli gadget atau memilih untuk menghabiskan waktu banyak di tempat kopi-kopi kekinian dengan berutang, atau membayar dengan kartu kredit, tapi ternyata Mommies tidak memiliki penambahan asset, maka ini adalah suatu bentuk utang yang tidak sehat. 

Live a beautiful life!

Published by pritaghozie

Co-founder & CEO ZAP Finance | Financial Planner & Educator | Book Author | Mother & wife.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: