- Waspadai Tawaran Imbal Hasil yang Tidak Wajar.
Hampir semua investasi bodong akan menawarkan imbal hasil yang tidak masuk akal dan luar biasa besar. Misal, jumlah keuntungan 5% dalam sebulan, atau jumlah keuntungan bisa mencapai 40-50% dalam 1 tahun. Jumlah itu tentu sangatlah besar untuk ukuran imbal hasil/keuntungan dari sebuah investasi pada umumnya. Sehingga bisa dipastikan itu membuat cepat tergoda dan dengan senang hati menginvestasikan dana dalam jumlah besar.
2. Perhatikan Status Hukum Investasi yang Ditawarkan.
Sebelum melakukan kegiatan investasi, pastikan legalitas perusahaan dan juga usaha yang dijalankan sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Jika usaha bergerak dibidang jasa keuangan, maka pihak OJK lah yang berwenang untuk mengeluarkan ini usahanya. Bila usaha tersebut bergerak di bidang koperasi, maka izin ini akan dikeluarkan oleh pihak Kementerian Koperasi dan UKM. Namun bila usaha tersebut di bidang perdagangan, maka perusahaan ini harus memiliki izin dari Kementerian Perdagangan (Kemendag). Sedangkan bila usaha tersebut dalam bentuk Multi Level Marketing (MLM), maka perusahaan tersebut harus memiliki izin dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Jadi, perhatikan status hukum perusahaan investasi ini dengan baik.
3. Apakah Kegiatan Usaha yang Dilakukan Jelas.
Kegiatan usaha tentu menjadi salah satu hal terpenting, sebab ini akan berdampak langsung pada imbal hasil yang bisa didapatkan dari kegiatan investasi tersebut. Kebanyakan, investasi bodong tidak akan memiliki kegiatan usaha yang jelas dan terorganisir, karena perusahaan itu hanya fokus pada pengumpulan dana dari nasabah saja.
4. Apakah Sistem Perekrutan akan Menentukan Hasil Investasi?
Investasi bodong umumnya akan menggunakan sistem perekrutan yang secara langsung bisa memengaruhi jumlah pendapatan dari investasi yang kita tanamkan. Jika kita bisa merekrut orang dan membuat mereka berinvestasi dalam jumlah besar, maka pendapatan kita juga akan semakin besar. Padahal, dalam perusahaan investasi yang legal, hal seperti ini tidak akan ditemukan. Karena, investor hanya perlu berinvestasi dan mengawasi kegiatan investasi tersebut secara berkala.
5. Adakah Laporan yang Memadai?
Sebuah perusahaan investasi seharusnya memiliki laporan keuangan yang baik dan rapi. Apalagi jika dilakukan audit oleh eksternal, maka kredibilitas dari laporan lebih dapat dipertanggungjawabkan.