Generasi sandwich adalah salah satu fenomena yang tidak bisa dihindari oleh beberapa pihak. Disatu sisi Anda memiliki orangtua yang membutuhkan dukungan finansial karena mungkin mereka sudah tidak mampu bekerja secara produktif. Namun, di sisi lain Anda masih memiliki tanggungan berupa pasangan mau pun anak. Pengelolaan keuangan dalam situasi seperti ini pasti tidak mudah. Namun bukan berarti hal ini tidak bisa disikapi dengan perencanaan keuangan yang baik.
- Komunikasi dengan pasangan dan keluarga
Apabila Anda memilki orangtua atau keluarga yang membutuhkan bantuan, maka langkah pertama adalah bicara dengan pasangan mengenai kebutuhan ini. Hal ini untuk mengurangi rasa tidak nyaman terhadap pasangan dan rasa bersalah pada anak yang juga masih banyak membutuhkan perhatian. Apalagi jika dana untuk bantuan cukup besar nilainya. Setelah berkomunikasi, sepakat dengan pasangan untuk alokasi bujet yang sesuai dengan kemampuan finansial.
Selain dengan pasangan, komunikasi dengan orangtua serta keluarga besar juga penting untuk dilakukan. Terutama untuk sandwich generation yang “wajib” membantu orangtua serta anggota keluarga lain, maka masing-masing sebaiknya memiliki pengertian dan toleransi. Bagi pihak yang dibantu bisa turut mengelola gaya hidupnya sebisa mungkin, agar tidak terjadi pemborosan. Apabila harus menurunkan biaya dengan cara pindah rumah tinggal misalnya, maka setiap pihak sebaiknya berhati lapang.
- Menambah alokasi pos pengeluaran
Bantuan atau hadiah orangtua umumnya masuk kedalam pos zakat & bantuan yang jumlahnya sekitar 5%-10% dari penghasilan bulanan. Namun, apabila bantuan bersifat wajib, maka harus dipindahkan alokasinya kedalam pos biaya hidup rutin bulanan. Sehingga, dalam 50%-60% alokasi tersebut juga termasuk juga biaya untuk bantuan hidup orangtua.
- Penetapan dana darurat
Kebutuhan akan dana darurat sangat penting dalam situasi sandwich generation yang wajib membantu hidup keluarga besar. Perhitungan tanggungan tidak lagi hanya pasangan dan anak, melainkan juga semua anggota keluarga yang dibantu. Oleh sebab itu, khusus untuk sandwich generation dibutuhkan sedikitnya 12 kali pengeluaran untuk kebutuhan dana darurat. Hal ini biasanya akan terpakai untuk kebutuhan biaya berobat, tambahan biaya pendidikan saudara, biaya perbaikan alat rumah tangga yang rusak, serta biaya perawat lansia atau asisten rumah tangga untuk orangtua.
- Pembelian asuransi kesehatan
Fisik manusia umumnya akan mengalami penurunan kesehatan. Sehingga, jaminan kesehatan untuk orangtua sebaiknya dipersiapkan dengan baik. Opsi wajib tentu saja kepemilikan BPJS kesehatan, yang sampai saat ini tidak memiliki btasan usia untuk menjadi peserta. Opsi tambahan adalah pembelian asuransi kesehatan swasta yang masih dapat melindungi orangtua hingga usia saat ini. Jenis asuransi kesehatan yang dipilih bisa berupa penggantian santunan harian atau berupa penggantian biaya rawat inap dan lainnya sesuai dengan kelas yang dipilih.
- Mempersiapkan diri untuk generasi berikutnya
Apabila Anda mengalami kesulitan dalam mengelola keuangan saat ini, maka saya yakin Anda tidak ingin memberikan beban serupa bagi anak keturunan kelak. Oleh sebab itu, rencana keuangan untuk masa depan pribadi sangat penting disusun sejak sekarang, yaitu dengan perencanaan dana pensiun.
Nah, buku Pension Ready, Pension Happy adalah salah satu sumber refensi penting bagi generasi X dan generasi milenial untuk memutus rantai sandwich generation selanjutnya. Investasi untuk dana pensiun adalah hal wajib yang harus diupayakan. Apabila gaya hidup sebenarnya tidak sesuai dengan kemampuan finansial saat ini, maka akui dan perbaiki. Indikator kemampuan finansial adalah Anda sanggup menyisihkan minimal 10% dari penghasilan tiap tahun untuk investasi masa depan. Apabila jumlah ini belum tercapai secara konsisten, maka menurunkan biaya hidup dan gaya hidup adalah solusi yang harus dilakukan sejak sekarang.