Pintar Atur THR

THR sudah cair? Horeee….supaya penggunaan THR bisa bermanfaat, saya tulis tipsnya ya…

Secara sifat, THR berbeda dengan bonus tahunan. Umumnya, bonus tahunan baik digunakan untuk melunasi utang, mencukupi kebutuhan dana darurat, menambah investasi, serta lainnya, maka peruntukan THR idealnya berbeda. Untuk mengelola THR agar peruntukkannya digunakan dengan benar, maka pembagian pos-pos keuangan adalah sebagai berikut:

  1. Zakat, infak dan sedekah

Berapapun penghasilan Anda, zakat fitrah adalah wajib hukumnya untuk dikeluarkan. Dan di bulan yang baik ini, Anda juga bisa menyisihkan THR yang diterima untuk beramal dan bersedekah. Adapun besaran penempatan pos keuangan untuk zakat dan lain-lain adalah sebesar 5% dari THR yang diterima.

  1. Dana darurat

Menjelang Hari Raya setiap keluarga sebaiknya bersiap dengan dana darurat. Sumber alokasinya sebagian bisa diambil dari THR. Hal ini untuk mengantisipasi bocornya keuangan akibat terjadinya pengeluaran-pengeluaran tidak terduga selama bulan puasa dan pekan Hari Raya. Dana darurat lebaran ini berfungsi juga agar Anda tidak terlibat utang, akibat memaksakan diri membeli sesuatu diluar kemampuan keuangan. Saya sarankan alokasi untuk dana darurat adalah sekitar 10% dari THR yang diterima.

  1. Pengeluaran selama bulan Puasa dan Lebaran

Pengeluaran extra selama bulan puasa dan lebaran seringkali tidak dapat dihindari. Tetapi, anggaran untuk pengeluaran makanan sahur serta buka puasa selama Ramadhan sebaiknya tidak digabungkan dengan pengeluaran untuk lebaran. Alokasi belanja Ramadhan disarankan harus diambil dari Gaji Bulanan. Sedangkan, THR bisa digunakan untuk hidangan lebaran, kue-kue, THR untuk asisten rumah tangga, dan pekerja, angpau serta oleh-oleh, pembelian pakaian, sepatu dan lain-lain. Besaran alokasi untuk pos pengeluaran selama bulan puasa dan lebaran ini adalah maksimal 50% dari THR yang diterima.

  1. Pengeluaran untuk Mudik Lebaran

Apabila keluarga juga ikut serta dengan tradisi mudik, maka THR pastinya juga diperuntukkan untuk kebutuhan ini. Harus dipahami bahwa kebutuhan makanan dan minuman selama mudik sebenarnya dapat diambil dari gaji bulanan, karena artinya dapur rumah libur memasak selama mudik. Sehingga, alokasi pengeluaran lebih ditujukan untuk biaya transportasi dan biaya akomodasi. Untuk keluarga yang tidak mudik, maka alokasi THR dapat dialihkan untuk pos lain. Biasanya saya sarankan maksimal 15% dari THR digunakan untuk mudik lebaran.

  1. Persiapan Idul Adha

Ijinkan saya untuk mengingatkan bahwa tidak lama setelah Idul Fitri, akan ada perayaan Idul Adha bagi umat Muslim. Pada Hari Raya Idul Adha, dibutuhkan anggaran tambahan untuk berkurban, padahal tidak ada alokasi dana khusus yang diberikan sebagai penghasilan.. Agar pengeluaran bulanan tidak terganggu, maka sebaiknya THR disisihkan sejak awal untuk mencukupi kebutuhan ibadah ini. Alokasi yang disarankan sebesar 10% dari dana THR yang diterima.

  1. Investasi atau Membayar Utang Konsumtif

Setelah semua kewajiban dan pengeluaran di atas sudah terpenuhi, maka pos terakhir bisa Anda sisihkan untuk investasi mau pun membayar utang konsumtif. Saya sarankan untuk menggunakan alokasi sebesar 10% dari jumlah THR yang diterima.

Jangan habiskan seluruh THR untuk pengeluaran konsumtif yang sebenarnya bisa dikendalikan oleh diri sendiri. Bijak dalam pengaturan THR dapat menambah kesempatan Anda dan keluarga untuk lebih sejahtera di masa depan. Live a Beautiful Life!

 

Published by pritaghozie

Co-founder & CEO ZAP Finance | Financial Planner & Educator | Book Author | Mother & wife.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: