Trik Bedakan Kebutuhan dan Keinginan

Setiap bulan, pengeluaran rumah tangga akan terdiri dari berbagai pos pengeluaran. Kesulitan untuk mengatur pengeluaran sering kali terjadi akibat sulitnya membedakan kebutuhan versus keinginan. Sebenarnya, sah-sah saja kita memiliki berbagai keinginan dalam hidup agar mendapatkan semangat dalam bekerja dan mencari penghasilan. Namun, jika keinginan pada akhirnya membuat kehidupan dipenuhi oleh utang, maka langkah nyata harus kita ambil untuk menyelamatkan keuangan. Coba ikuti trik dibawah ini….

  1. Pahami apa kebutuhan dan keinginan keluarga

Setiap keluarga kemungkinan memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Pada dasarnya needs alias kebutuhan adalah hal yang harus dipenuhi agar kehidupan dapat berjalan. Sedangkan, wants alias keinginan adalah hal yang ingin dilakukan, tetapi jika tidak dipenuhi kehidupan tetap dapat berjalan. Contoh sederhana adalah kita butuh makan, tetapi mau makan bakso daging atau steak merupakan keinginan.

  1. Prioritaskan kebutuhan keluarga

Setelah memahami apa saja yang menjadi kebutuhan dalam keluarga, maka rencana pengeluaran sebaiknya didominasi oleh pos-pos tersebut. Prioritas pengeluaran keluarga dapat dimulai dari membayar utang, membayar tagihan rumah tangga, membayar uang sekolah anak, menyisihkan dana darurat, berinvestasi, barulah sisanya dapat digunakan untuk memenuhi berbagai keinginan. Jika keinginan membutuhkan dana yang besar, maka ada dua alternative untuk mencapainya. Pertama, dengan bantuan menyisihkan secara berkala sebagian dari penghasilan atau gaji kedalam rekening khusus untuk mewujudkan impian. Kedua, dengan menunggu datangnya penghasilan non-rutin seperti bonus atau hadiah.

  1. Bedakan rekening untuk kebutuhan dan keinginan

Cara termudah agar kebutuhan hidup tetap dapat terpenuhi tanpa berutang adalah dengan menggunakan bantuan pemisahan rekening tabungan untuk 3 keperluan di rumah tangga. Saya membaginya dengan konsep Living (kebutuhan), Saving (cadangan dan investasi), serta Playing (keinginan). Tentu saja pembagiannya harus lebih besar di pos Living dibandingkan pos Playing. Secara umum, saran saya adalah membagi gaji menjadi 50% untuk Living, 30% untuk Saving, dan 20% untuk Playing. Pembayaran cicilan rumah tinggal menjadi bagian dari pos Saving, karena pada akhirnya rumah tinggal Anda akan menjadi aset dalam keluarga.

  1. Batasi akses kepada godaan keinginan

Kemudahan akses media sosial memang memiliki ekses yaitu perilaku kita yang cenderung menjadi lebih konsumtif. Cara termudah adalah batasi following akun-akun toko online. Jika tidak, maka alternatifnya adalah hanya menggunakan transfer dan kartu debit untuk berbelanja. Jika belum dapat menahan hasrat belanja, setidaknya kita tidak berutang untuk membelinya.

Live a beautiful life!

Published by pritaghozie

Co-founder & CEO ZAP Finance | Financial Planner & Educator | Book Author | Mother & wife.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: