Beberapa bulan terakhir, saya dan suami mendapatkan banyak sekali undangan pernikahan. Maklum, bulan-bulan ini banyak dipercaya sebagai bulan yang baik untuk menikah. Apakah Anda juga baru saja menikah? Selamat ya! Setelah pesta pernikahan yang besar, kehidupan sesungguhnya menanti di hadapan Anda. Nah, supaya urusan merger finansial berjalan lancar. Coba ikuti tips berikut ini.
1. Tentukan pola pengaturan keuangan dalam rumah tangga.
Anda dan pasangan harus sepakat seperti apa bentuk pengaturannya. Secara umum, yang paling mudah adalah mengatur penghasilan dan pengeluaran tergabung. Alternatif lain, masing-masing tentukan akan berkontribusi berapa kedalam rumah tangga, dan sisanya bisa digunakan untuk pos pengeluaran pribadi.
2. Membuat rencana pengeluaran yang baru.
Gaji bulanan boleh lho dihabiskan! Asalkan semua pos pengeluaran mendapatkan porsi yang seimbang. Berikut contoh untuk penghasilan gabungan sebesar Rp. 10 juta setiap bulan.
Jumlah Pendapatan |
10,00,000 |
|
Gaji Anda |
5,000,000 |
|
Gaji Pasangan |
5,000,000 |
|
|
||
Jumlah Pengeluaran |
10,000,000 |
|
Tabungan & Investasi |
1,000,000 |
|
Rutin bulanan |
4,000,000 |
|
Transportasi |
1,000,000 |
|
Pembayaran Cicilan utang |
3,000,000 |
|
Gaya Hidup |
1,000,000 |
|
KAPASITAS ARUS KAS BEBAS |
0 |
3. Mempersiapkan dana darurat
Sebagai pasangan muda, memiliki dana darurat menjadi semakin penting. Pastikan, Anda mulai mengumpulkan dana darurat di tabungan terpisah dengan target minimal mencapai 3 kali pengeluaran rutin bulanan.
4. Membuka rekening investasi untuk dana pensiun
Saya sarankan Anda untuk membeli reksadana saham sebanyak Rp. 500 ribu setiap bulan untuk keperluan dana pensiun.
5. Evaluasi kebutuhan proteksi
Saat sudah menikah, pastikan pasangan yang bergantung hidupnya kepada Anda mendapatkan perlindungan dalam bentuk asuransi jiwa.
Jangan lupa ya baca buku Make It Happen! yang bisa membantu Anda membuat rencana keuangan sebagai keluarga muda. Hope you enjoy marriage life as I do 🙂
Live a Beautiful Life!