Bagi Anda yang menerima gaji di tanggal 25 ataupun di tanggal-tanggal lainnya, notifikasi sms banking dengan pemberitahuan bahwa gaji telah parkir dengan manis dalam rekening mungkin sudah sangat dinanti-nanti. Tak heran pula di tanggal-tanggal ini, orang-orang sudah berbaris rapi di mesin-mesin ATM. Entah untuk membayar tagihan, isi ulang pulsa atau mengambil uang tunai.
Sayangnya, masih sedikit diantara kita yang punya saldo positif hingga hari ke-25. Alasan terbesar gaji bulanan habis di tengah jalan adalah tidak adanya rencana pengeluaran yang sistematis, sehingga mengambil uang seperti kurang terkendali. Adakah cara untuk keluar dari lingkaran tersebut? Berikut tipsnya.
1. Membuat Rencana Pengeluaran
Setiap bulan, Anda wajib membuat desain rencana pengeluaran yang Anda susun saat menerima gaji. Kuncinya, rencana pengeluaran yang disusun haruslah realistis dan menggambarkan pola hidup Anda yang sebenarnya. Untuk membuat alokasi pengeluaran yang realistis, Anda perlu mereview jenis dan jumlah pengeluaran Anda selama tiga bulan ke belakang. Dari sini, biasanya Anda akan tahu tipe spender seperti apa diri Anda, apakah lebih banyak belanja untuk urusan kuliner, fashion, buku, peralatan hobi atau yang lain. Selain itu, review ini juga bisa membantu Anda untuk memutuskan pos-pos apa saja yang bisa dilakukan penghematan atau dihilangkan sama sekali.
2. Catat!
Langkah berikutnya adalah membuat semacam buku harian yang berisi catatan pengeluaran selama sebulan. Anda bisa mencatat barang atau jasa yang dibeli, jumlah yang dibeli dalam satuan unit, nominal transaksi, waktu pembelian, dan tempat pembelian setiap hari.
3. Bandingkan Pengeluaran Aktual dengan Rencana
Terakhir, bandingkanlah rencana pengeluaran yang Anda susun di awal bulan dengan buku harian pengeluaran Anda. Terkejut dengan angkanya?
Jika rencana pengeluaran yang Anda buat sama atau tidak berbeda jauh dengan pengeluaran aktual Anda, maka selamat. Anda sudah paham tipe spender seperti apa diri Anda ini. Anda hanya perlu memeriksa pos-pos pengeluaran mana yang bisa dialihkan menjadi pos tabungan dan investasi tanpa mengubah pola hidup Anda secara drastis.
Di sisi lain, apabila rencana pengeluaran yang disusun berbeda jauh dari kenyataan, maka Anda perlu melakukan revisi terhadap anggaran tersebut. Perhatikan kembali buku harian pengeluaran Anda dan periksa pos-pos pengeluaran yang bocor, apakah kebocoran tersebut disebabkan oleh pola belanja Anda sendiri atau mungkin ada faktor-faktor eksternal yang terjadi. Hal ini akan sangat membantu dalam proses revisi anggaran.
Membuat rencana pengeluaran lebih dari sekadar menyusun angka-angka, karena ini adalah bentuk menghargai kerja keras Anda sendiri. Anda tentu tidak mau kan uang yang didapatkan dari keringat sendiri diberikan ke pihak lain tanpa memberikan suatu nilai bagi kehidupan Anda? Live a beautiful life!