Belajar Berbisnis

Tidak terasa, tanggal 9 November lalu, ternyata salah satu “anak” saya ada yang berulang tahun. It’s not Arzie, not Nizieta…but it’s my new baby, ZAP Finance πŸ™‚

Bisnis Apa?

4 tahun yang lalu, dengan dorongan semangat dari keluarga, saya memulai bisnis konsultasi perencanaan keuangan yang kami beri nama ZAP Finance. Singkatan dari Zie And Pontjowinoto, ZAP Finance hadir untuk berperan serta membantu masyarakat Indonesia mencapai hidup yang lebih indah dan sejahtera melalui perencanaan keuangan.

Di awal berdiri, ZAP Finance punya bisnis model sebagai situs online dengan sistem membership. Klien bisa membuat Financial Plan sendiri dengan menggunakan kalkulator Let’s Plan, dan bisa berkonsultasi dengan para perencana keuangan via email. Selain itu, fitur blog di website menampilkan puluhan hingga ratusan artikel yang dapat menjadi sumber informasi bagi siapa pun yang mau mulai menata keuangannya.

Dengan model bisnis online, kami mentargetkan dapat merangkul seluruh masyarakat pengguna internet yang ada bukan hanya di Indonesia, tetapi juga teman-teman yang mungkin sedang tinggal di luar negeri. Selain itu, model bisnis ini tergolong minim modal, terbukti saya hanya butuh 1 laptop, koneksi internet untuk memulainya dan restu dari Allah SWT dan keluarga tentunya!

Dan bisnis pun berevolusi…

Seiring dengan berjalannya waktu, ternyata kami menyadari bahwa jasa-jasa perencanaan keuangan yang dibutuhkan oleh masyarakat di Indonesia itu luasssss buagetttt!! Sayang banget kalau kita hanya melayani permintaan via online, padahal yang sudah minta dibuatkan Financial PLAN secara langsung bisa dihitung lebih dari jari-jari tangan. Akhirnya, ZAP Finance pun berevolusi menjadi “perusahaan beneran” yang memberikan jasa untuk individu, korporasi dan organisasi, dan juga membuat sebuah sekolah.

Dengan penambahan jasa yang ditawarkan, tentu saya tidak bisa melakukan semuanya sendirian dong (memangnya saya superwoman apa yaaa hahaha…). Saya pun mengajak dua orang teman untuk ikut serta menjalankan bisnis ini as our active partners. Uniknya, kedua teman ini berawal dari klien, yang percaya betul dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh ZAP Finance.

Tahun 2012 ini, Alhamdulillah banget, ZAP Finance mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Dari yang tadinya tidak punya kantor, sekarang bisa menempati sebuah unit di gedung high rise di kawasan Mega Kuningan. Dari yang tadinya hanya keroyokan bertiga, sekarang (tetep keroyokan) lebih dari anggota kesebelasan sepak bola. Saya pun mewakili ZAP Finance diberi kepercayaan untuk menjadi kolumnis tetap di Kiat Kocek KONTAN Mingguan, konsultan tetap di Tabloid Wanita Indonesia, konsultan tetap untuk kompas.com, dan mengasuh talkshow radio #MoneyAndMe bersama @MozaPramita di 94.7 UFM Jakarta.

@zapfinance Partners & @MozaPramita

And the learning continues…

Saya selalu percaya bahwa tidak ada orang yang sangat pintar dalam segala hal. Perjalanan kehidupan selalu memberikan pelajaran dan yang paling penting bagaimana kita bisa menjadi lebih baik dibanding kemarin. Bisnis ini masih sangat muda, masih bayi, dan tentunya saya pun belum jadi “ahli”…..Meski demikian, tetap saja ada beberapa hal yang bisa saya share kepada teman-teman, terutama untuk para perempuan yang ingin mulai berbisnis…..

  1. Bisnis yang berawal dari hobi memang paling juara. Tapi, saat kita harus melakukannya setiap hari, tentu saja akhirnya kegiatan itu bukan lagi hobi, tetapi komitmen. Pastikan kita siap untuk berkomitmen kepada klien, dan juga mereka yang bekerja bersama kita.
  2. Seberapa pun malasnya kita untuk membuat rencana, punya Business Plan yang logis dan tertulis itu wajib. Business Plan ini akan menjadi panduan kita dalam setiap pengambilan keputusan, dan membuat kita lebih fokus dalam mencapai tujuan.
  3. Jika kita mau bermitra dalam berbisnis, tentukan dengan jelas pembagian tugasnya. Dokumentasikan selalu agar tidak terjadi hal yang tidak menyenangkan di kemudian hari.
  4. Sejak day 0 punya bisnis, pisahkan rekening bisnis dengan rekening pribadi. Jika bisnis masih kecil-kecilan, banyak kok Tabungan Bisnis yang bisa membantu kita dengan setoran awal minimal Rp. 1 juta.
  5. Bedakan suntikan modal owner dengan pinjaman owner. Kalau pinjaman, ya someday harus dibalikin dong!
  6. Buat laporan laba-rugi dan laporan arus kas secara berkala, minimal per 6 bulanan. Tidak paham gimana cara membuat laporan keuangan sederhana? Belajar dong! Berani punya bisnis, harus berani untuk belajar tentang pembukuan dan administrasi yang baik. Salah satu caranya bisa konsultasi ke ZAP Finance *teteup ya jualan ;p
  7. Tentukan sebarapa besar kita mau bisnis ini tumbuh. Jika Anda perempuan berbisnis seperti saya, kita harus sadar bahwa dengan pertumbuhan bisnis yang semakin besar, artinya tantangan untuk membagi tugas rumah tangga akan semakin menantang.
  8. Jangan pernah takut dengan kompetisi. Sedari awal, galilah apa yang jadi keunggulan kita dan fokus disitu. Lupakan black campaign! Semua orang bebas untuk berusaha kok πŸ™‚
  9. Semua berawal dari niat. Saya bersyukur selalu diingatkan bahwa niat berbisnis ini untuk ibadah, untuk syiar pentingnya merencanakan keuangan, agar kita senantiasa selalu bersyukur atas rezeki yang diberikan dan bisa memanfaatkan rezeki tersebut dengan sebaik-baiknya.
  10. And the most important thing is…….minta restu dari orang terdekat: pasangan, anak, orang tua, dan tentu saja Allah SWT. Percaya deh, bisnis jadi besar bukan semata-mata karena GUE. There’s no such a thing! Kita wajib berusaha yang terbaik semampu yang kita lakukan, berdoa untuk yang terbaik, dan percaya bahwa apa pun yang kita terima hari ini merupakan anugerah dan takdir dari Allah SWT.

Sebagai ex-karyawan IBM yang dulu berada di comfort zone, saya tidak pernah menyesal untuk berhenti dan memulai bisnis dari nol. Ketakutan untuk mulai bisnis, memang kadang membuat kita mundur dan tidak berani untuk memulai. Coba deh baca #ThePinkBook, intip kisah-kisah saya dan teman-teman, siapa tahu Anda bisa mendapat tambahan semangat dari situ.

Live a Beautiful Life!

Published by pritaghozie

Co-founder & CEO ZAP Finance | Financial Planner & Educator | Book Author | Mother & wife.

12 thoughts on “Belajar Berbisnis

  1. Selamat ya Mbak dengan team dan kantor barunya.

    Perasaan waktu itu di twitter pernah bilang mau kasih pencerahan mengenai neraca rugi laba, laporan arus kas dan apa lagi ya yang diperlukan utk usaha. Mana nih….. *teteup nagih πŸ™‚

    1. Terima kasih atas doanya…Wah maaf ya mbak, saya nulis banyak didorong inspirasi dan mood he2. Terlebih dari kejar tayang tulisan untuk buku ke2. Also, saya ndak pakai admin, jadi semua tulisan saya ya saya yg nulis sendiri hehehe. Ditunggu saja ya πŸ™‚

  2. halo mba, Assalammualaikum.. πŸ™‚
    jujur dulu waktu dikantor aku dengar mba resign, dalam hatiku “kok mau ya, kan udah enak plus sekantor sama suami pula” πŸ˜€
    aku salut sama mba… bisa keluar dari comfort zone dan sukses dengan bisnis yang berawal dari hobi. two thumbs up mba! πŸ™‚

  3. Halo mbak, salam kenal.. Saya tahu mbak Prita karena pernah jadi speaker di perusahaan saya tahun lalu. Dan advise2 dari mbak Prita membuat saya terinspirasi. Saat ini saya sedang dilanda masalah finansial yang cukup parah, apakah ada cara supaya bisa melakukan konsultasi pribadi? Terima kasih sebelumnya πŸ™‚

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: